Fakultas Bisnis dan Informatika (FBI) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) telah menjalin kerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Tengah untuk menyediakan layanan pendidikan inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas.
Dekan FBI UMPR, M Jailani SE MPd, menyatakan bahwa program ini bertujuan menjadi pionir dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi semua kalangan, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa mahasiswa disabilitas dapat mengikuti proses pembelajaran dengan fasilitas dan dukungan yang memadai di lingkungan FBI UMPR.
Inisiatif ini sejalan dengan amanah UUD 1945, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa penyandang disabilitas yang mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa hambatan.
Sebagai bagian dari upaya ini, Fakultas Bisnis dan Informatika juga melakukan berbagai penyesuaian dalam sistem pembelajarannya, termasuk penyediaan aksesibilitas di ruang kelas, penggunaan teknologi pendukung bagi mahasiswa dengan keterbatasan fisik, serta pelatihan khusus bagi dosen dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tantangan pembelajaran inklusif.
Selain itu, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) secara keseluruhan terus mendorong inklusivitas dalam meraih pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Tengah. Rektor UMPR, Dr. Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa kampus harus terus membuka peluang bagi setiap warga untuk berkuliah, guna membangun sumber daya manusia berkualitas di masa depan.
Selain fasilitas fisik dan pelatihan tenaga pengajar, FBI UMPR juga akan mengembangkan sistem pembelajaran berbasis digital yang dapat diakses oleh mahasiswa dengan kebutuhan khusus. Dengan penggunaan teknologi yang lebih adaptif, mahasiswa disabilitas dapat mengikuti perkuliahan dengan lebih fleksibel dan mandiri.
Kolaborasi antara FBI UMPR dan Dinsos Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya dalam menyediakan layanan pendidikan inklusif, sehingga semua individu, termasuk penyandang disabilitas, dapat mengakses pendidikan tinggi dengan mudah dan setara. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, UMPR optimistis bahwa pendidikan inklusif dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat Kalimantan Tengah.